Resume
Judul: Peran Ulama dalam Merintis dan Mengokohkan Negara Indonesia: Studi Historis Kiprah Tokoh dan Institusi Keagamaan Islam di Nusantara
Penulis: Achmad Shampton
Tanggal: 16 Juli 2025
Resume oleh: Sofwan Farohi, S.H.I.
Isi Resume:
Artikel ini mengulas kontribusi strategis ulama Islam dalam proses pembentukan dan penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para ulama tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai penggerak sosial-politik, intelektual, dan arsitek negara. Studi ini memfokuskan pada tokoh-tokoh utama seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim, KH. Wahab Chasbullah, KH. Ali Manshur Shiddiq, KH. Ahmad Shiddiq, dan KH. Bisri Mustofa.
Penelitian menunjukkan bahwa sejak masa kerajaan Islam di Nusantara hingga pascakemerdekaan, ulama aktif dalam berbagai peran strategis. Pada masa penjajahan, mereka menjadi pelindung umat dan penyambung antara negara dan rakyat melalui lembaga seperti kepenghuluan. Pasca kemerdekaan, peran tersebut berkembang menjadi bagian penting dari institusi negara seperti Kementerian Agama dan Kantor Urusan Agama (KUA).
KH. Hasyim Asy’ari dikenal melalui fatwa Resolusi Jihad yang membangkitkan semangat perlawanan terhadap penjajah. Putranya, KH. Wahid Hasyim, memanfaatkan struktur buatan Jepang seperti Shumubu dan Shumuka untuk memperkuat konsolidasi umat Islam dalam kerangka nasionalisme.
KH. Wahab Chasbullah menawarkan konsep Waliyul Amri Dharuri Bissyaukah sebagai legitimasi darurat terhadap kepala negara dalam konteks keislaman. Tokoh-tokoh birokrat seperti KH. Ahmad Shiddiq dan KH. Ali Manshur Shiddiq berperan menjembatani hubungan antara Islam dan negara melalui karya monumental dan posisi struktural di Kementerian Agama. Sementara itu, KH. Bisri Mustofa memperkuat pemahaman umat melalui karya tafsir berbahasa lokal, Tafsir Al-Ibriz.
Artikel ini menekankan pentingnya peran ulama dalam pembangunan infrastruktur sosial keagamaan dan kelembagaan kenegaraan. Institusi seperti KUA tidak hanya berfungsi administratif, tetapi juga sebagai sarana pembinaan umat dan penjaga nilai-nilai Islam dalam konteks kebangsaan. Para ulama juga dinilai perlu menjadi contoh ASN dalam menggabungkan profesionalisme birokrasi dan integritas keilmuan keislaman.
Kesimpulan:
Kontribusi ulama dalam sejarah Indonesia mencakup perjuangan fisik, pemikiran ideologis, pengembangan kelembagaan, serta produksi karya keagamaan yang membentuk fondasi NKRI. Dengan memahami peran ini, diharapkan ASN dan generasi penerus dapat meneladani keteladanan ulama sebagai penjaga nilai dan pilar negara.
untuk link artikel bisa dilihat di sini https://kemenag.malangkota.go.id/mimbar?head=peran-ulama-dalam-merintis-dan-mengokohkan-negara-indonesia:-studi-historis-kiprah-tokoh-dan-institusi-keagamaan-islam-di-nusantara
Comments are closed for this post.